(021) 809 4342 administrasiypn@gmail.com

Pentingnya Peduli dan Berbagi Kepada Lansia Dhuafa

Oleh

Yayasan Panji Nusantara

Dalam kehidupan bermasyarakat, kita tidak bisa menutup mata bahwa masih banyak orang tua lanjut usia yang hidup dalam keadaan serba kekurangan. Mereka yang sudah tidak lagi produktif, tidak memiliki penghasilan tetap, dan sering kali tinggal seorang diri tanpa ada keluarga yang mendampingi, dikenal sebagai lansia dhuafa. Kondisi mereka begitu menyentuh hati, sebab di usia senja seharusnya menikmati ketenangan dan kasih sayang, justru yang mereka hadapi adalah kesepian, keterbatasan, serta beban hidup yang berat. Di sinilah pentingnya kepedulian dan semangat berbagi, agar mereka dapat merasakan kehangatan cinta sesama manusia serta kasih sayang dari Allah melalui uluran tangan orang-orang beriman.

Islam mengajarkan bahwa setiap muslim memiliki tanggung jawab sosial, termasuk kepada lansia dhuafa. Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Ma’un ayat 1-3: “Tahukah kamu orang yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.” Ayat ini memberi peringatan keras bahwa mengabaikan kaum lemah, baik yatim maupun miskin, termasuk tanda lemahnya iman. Maka, merawat, memperhatikan, dan membantu lansia dhuafa adalah bentuk nyata dari keimanan dan kepedulian sosial.

Rasulullah ﷺ juga memberikan teladan agung dalam hal memperhatikan orang yang lemah. Dalam sebuah hadits riwayat Abu Dawud, beliau bersabda, “Bukanlah termasuk golongan kami orang yang tidak menyayangi yang muda dan tidak menghormati yang tua.” Hadits ini menunjukkan bahwa menghormati lansia merupakan bagian dari ajaran Islam, dan menghargai mereka berarti meneladani akhlak Nabi. Apalagi ketika lansia tersebut hidup dalam kondisi serba kekurangan, maka perhatian dan bantuan kita bukan sekadar kebaikan, tetapi menjadi kewajiban moral dan spiritual.

Berbagi dengan lansia dhuafa tidak hanya memberi manfaat material, tetapi juga menumbuhkan ketenangan batin. Saat kita memberikan makanan, pakaian, atau sekadar perhatian, ada kebahagiaan yang tumbuh di hati mereka. Senyuman yang terukir di wajah mereka adalah doa yang tulus untuk kita, dan doa orang yang terzalimi, lemah, atau kesusahan sangat dekat dengan Allah. Dengan kata lain, kepedulian kita terhadap mereka bukan hanya menolong kehidupan mereka, tetapi juga menjadi sebab turunnya keberkahan dalam hidup kita.

Lebih jauh, berbagi dengan lansia dhuafa adalah wujud syukur atas nikmat yang Allah anugerahkan. Setiap rezeki yang kita miliki sejatinya adalah titipan, dan dalam titipan itu terdapat hak orang lain. Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadits riwayat Muslim, “Barang siapa melepaskan seorang mukmin dari satu kesusahan dunia, niscaya Allah akan melepaskannya dari satu kesusahan di hari kiamat. Barang siapa memudahkan orang yang kesulitan, niscaya Allah akan memudahkannya di dunia dan akhirat.” Hadits ini menjadi motivasi kuat bahwa setiap kebaikan yang kita berikan kepada orang lain, terlebih kepada lansia dhuafa, akan kembali kepada kita dalam bentuk kebaikan yang lebih besar.

Kehidupan dunia sejatinya adalah tempat untuk menanam amal. Kesempatan membantu lansia dhuafa mungkin tidak datang dua kali, karena usia mereka terbatas dan kesempatan kita pun tidak selalu ada. Maka, selagi masih mampu, jangan pernah menunda untuk memberi. Apa pun bentuk bantuan, sekecil apa pun, akan sangat berarti bagi mereka. Bahkan sepotong roti, segelas air, atau sapaan penuh kasih bisa menjadi cahaya kebahagiaan dalam hidup mereka.

Dari sisi kemanusiaan, perhatian terhadap lansia dhuafa juga menjaga harmoni sosial. Masyarakat yang peduli pada orang tua yang lemah adalah masyarakat yang sehat secara moral. Kepedulian ini menciptakan rasa persaudaraan, menghilangkan kesenjangan, serta menumbuhkan budaya saling menolong. Tanpa adanya kepedulian, masyarakat akan menjadi kering dari nilai-nilai kemanusiaan, dan yang kuat cenderung menindas yang lemah. Oleh sebab itu, berbagi dengan lansia dhuafa adalah bagian dari menjaga keadilan sosial yang diajarkan Islam.

Pada akhirnya, kepedulian kepada lansia dhuafa adalah amal yang tidak hanya mengangkat derajat kita di hadapan Allah, tetapi juga meninggalkan jejak kebaikan di hati sesama. Hidup ini singkat, dan yang paling bernilai adalah apa yang kita berikan untuk orang lain. Lansia dhuafa yang kita bantu hari ini bisa menjadi sebab kita mendapatkan syafaat di akhirat kelak. Karena setiap kebaikan yang tulus akan selalu dibalas dengan kebaikan yang berlipat dari Allah, baik di dunia maupun di akhirat.

Maka, mari kita jadikan kepedulian kepada lansia dhuafa sebagai bagian dari ibadah. Jangan biarkan mereka menghadapi sisa usia dalam kesepian dan kesusahan. Ulurkan tangan kita, berikan sedekah terbaik, serta tunjukkan kasih sayang tanpa pamrih. Sebab, dengan peduli dan berbagi kepada mereka, kita sedang menanam benih kebaikan yang akan kita tuai di hadapan Allah kelak.

Popular Post