(021) 809 4342 administrasiypn@gmail.com

Pentingnya Rasa Terima Kasih Kepada Orang Lain

Oleh

Yayasan Panji Nusantara

Dalam kehidupan sehari-hari, setiap manusia pasti pernah menerima bantuan, kebaikan, atau perhatian dari orang lain, baik dalam bentuk besar maupun kecil. Mulai dari senyuman ramah yang membuat hati terasa hangat, pertolongan di saat kesulitan, hingga nasihat yang menyelamatkan kita dari kesalahan, semuanya adalah wujud nyata kebaikan yang patut disyukuri. Rasa terima kasih kepada sesama bukan hanya sekadar bentuk sopan santun atau budaya, melainkan juga ajaran luhur yang memiliki kedudukan penting dalam Islam.

Islam mengajarkan bahwa mengucapkan terima kasih kepada manusia adalah bagian dari rasa syukur kepada Allah. Sebab, kebaikan yang kita terima sejatinya datang dari Allah, namun melalui perantara manusia. Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadits riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi, “Barangsiapa tidak berterima kasih kepada manusia, maka ia tidak bersyukur kepada Allah.” Hadits ini mengajarkan bahwa penghargaan terhadap bantuan orang lain adalah bagian integral dari iman, sekaligus tanda bahwa kita menyadari semua kebaikan berasal dari Allah.

Mengucapkan terima kasih bukanlah hal yang sulit, tetapi dampaknya sangat besar. Kalimat sederhana ini mampu membuat hubungan sosial menjadi lebih erat, menumbuhkan rasa saling menghargai, dan menjaga keharmonisan antar manusia. Bahkan, dalam banyak kasus, ucapan terima kasih dapat menjadi penguat semangat bagi seseorang untuk terus berbuat baik. Sebaliknya, jika kita mengabaikan kebaikan orang lain dan bersikap seolah itu hal yang biasa, maka perlahan semangat untuk membantu akan pudar, dan hubungan akan terasa hambar.

Rasa terima kasih juga mencerminkan kerendahan hati. Dengan berterima kasih, kita mengakui bahwa kita tidak selalu bisa berdiri sendiri dan memerlukan bantuan orang lain. Sikap ini mengikis kesombongan dan menumbuhkan sifat tawadhu, yang sangat dianjurkan dalam Islam. Sebab, manusia pada hakikatnya saling membutuhkan dan tidak ada yang bisa hidup sepenuhnya tanpa interaksi dengan sesama.

Selain itu, terima kasih dapat menjadi jalan untuk membuka pintu rezeki. Seseorang yang terbiasa menghargai kebaikan orang lain akan lebih mudah mendapatkan simpati dan kepercayaan. Orang-orang di sekitarnya pun akan lebih rela membantu, bekerja sama, dan memberikan dukungan di masa depan. Hal ini sejalan dengan sunnatullah bahwa kebaikan yang dibalas dengan kebaikan akan terus berputar, menciptakan lingkaran keberkahan dalam kehidupan.

Namun, penting untuk dipahami bahwa terima kasih yang tulus tidak hanya sebatas ucapan. Ia harus disertai dengan sikap yang mencerminkan rasa syukur, seperti menjaga hubungan baik, membalas kebaikan dengan kebaikan, dan tidak menyakiti hati orang yang telah membantu. Bahkan jika kita belum mampu membalas secara materi, doa tulus yang kita panjatkan untuk kebaikan mereka adalah bentuk balasan yang sangat mulia. Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa yang diperlakukan baik oleh orang lain, lalu ia berkata: ‘Jazakallahu khairan’ (semoga Allah membalasmu dengan kebaikan), maka sungguh ia telah memberikan pujian terbaik.” (HR. Tirmidzi).

Kebiasaan mengucapkan terima kasih juga berdampak positif pada kesehatan mental. Orang yang pandai bersyukur dan berterima kasih cenderung lebih bahagia, optimis, dan memiliki emosi yang stabil. Mereka melihat dunia dengan kacamata kebaikan, bukan hanya fokus pada kekurangan atau kesalahan orang lain. Sebaliknya, mereka yang jarang menghargai bantuan orang lain sering kali terjebak dalam perasaan negatif, seperti mudah kecewa, merasa kurang, atau selalu menuntut lebih.

Dalam konteks kehidupan bermasyarakat, rasa terima kasih adalah salah satu perekat sosial yang mencegah terjadinya perpecahan. Ia menciptakan budaya saling menghormati dan membantu, yang pada akhirnya membentuk lingkungan yang penuh kasih sayang. Sebagaimana tubuh manusia yang setiap bagiannya saling mendukung, masyarakat pun akan menjadi kuat jika setiap anggotanya saling menghargai dan membalas kebaikan.

Oleh karena itu, marilah kita membiasakan diri untuk senantiasa berterima kasih, sekecil apa pun bantuan yang kita terima. Jangan menunggu momen besar untuk mengucapkannya, karena justru hal-hal kecil yang dihargai akan menumbuhkan rasa saling percaya dan mempererat ikatan. Ucapan sederhana seperti “terima kasih” atau “jazakallahu khairan” bisa menjadi penyejuk hati, penghapus lelah, dan penguat semangat bagi orang yang mendengarnya.

Pada akhirnya, mengucapkan terima kasih bukan hanya soal adab atau tata krama, tetapi juga ibadah yang bernilai pahala. Ia adalah wujud dari pengakuan bahwa segala kebaikan berasal dari Allah, walaupun datang melalui tangan manusia. Dengan membiasakan sikap ini, kita bukan hanya menjaga hubungan baik dengan sesama, tetapi juga mempererat hubungan kita dengan Allah, Sang Pemberi segala nikmat.

Popular Post